Selasa, 04 November 2014

Dampak Negatif Penggunaan Bioteknologi

1. Dampak terhadap Lingkungan

Selain membawa keuntungan bagi manusia,
aplikasi bioteknologi ternyata menimbulkan akibat
buruk oleh penerapan teknologi tersebut.
Contohnya, pembuatan tempe atau kecap dalam
skala besar dapat mengakibatkan pencemaran
lingkungan. Air limbah dan kulit kedelai dari proses
pembuatan tempe, apabila dibiarkan tergenang dalam
waktu cukup lama, limbah tersebut mengubah
lingkungan menjadi tidak sehat. Jika air limbah itu
dibiarkan mengalir ke dalam kolam-kolam ikan atau ke lahan-lahan persawahan, kehidupan ikan atau
tanaman akan terganggu, bahkan bisa mati. Selain
meracuni organisme yang hidup di dalam air, limbah
ini juga menimbulkan bau yang tidak enak. Untuk
itu maka perlu ditangani secara baik agar tidak
mencemari lingkungan.

2. Dampak Sosial

Produk minuman beralkohol seperti bir, anggur,
wiski, dan air tape terkadang juga menimbulkan
dampak yang buruk bagi lingkungan. Dampak
tersebut berupa kebiasaan meminum minuman
beralkohol tersebut sehingga mabuk. Minuman
beralkohol bila diminum dalam jumlah banyak bersifat
memabukkan dan menyebabkan kantuk karena
menekan aktivitas otak.

Alkohol juga bersifat candu. Orang yang sering
minum alkohol dapat menjadi ketagihan dan sulit
untuk meninggalkan kebiasaan minum minuman
beralkohol. Walaupun tidak beracun, alkohol dapat
menimbulkan angka kematian yang tinggi, misalnya
pengemudi kendaraan yang dalam keadaan mabuk
menimbulkan kecelakaan lalu lintas.

Alkohol yang terdapat dalam minuman beralkohol
kadarnya bermacam-macam. Secara alami alkohol
hasil fermentasi kadarnya 12-15 % karena pada
larutan yang berkadar sebesar ini ragi akan mati.
Tetapi melalui proses penyulingan dapat diperoleh
alkohol sampai 95,5%.

Demikianlah postingan saya kali ini.Sekian dari saya Dan Terima kasih.
#GITHA_BELLA_AMANDA.

Minggu, 12 Oktober 2014

SISTEM REPRODUKSI WANITA



 Organ yang menyusun sistem reproduksi pada
wanita terdiri atas:
 

a. Ovarium (indung telur)
Jumlahnya 1 pasang, terletak di dalam rongga
perut, berfungsi untuk pembentukan sel telur dan
menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.
Pembentukan sel telur terjadi melalui pembentukan
folikel. Hormon estrogen berfungsi untuk
menimbulkan tanda-tanda kelamin sekunder pada
wanita, di antaranya: payudara membesar, suara
semakin tinggi, kulit semakin halus, panggul
membesar dan lain-lain.
 

b. Saluran reproduksi, terdiri atas:
 

1) 1 pasang corong infundibulum, berfungsi untuk
menangkap sel telur dari ovarium.
 

2) 1 pasang tuba falopii atau oviduk, merupakan
saluran telur, berfungsi sebagai tempat terjadinya
fertilisasi (pembuahan).
 

3) Uterus (rahim), berfungsi sebagai tempat perkem
bangan dan pertumbuhan janin.


4) Vagina, organ untuk kopulasi dan melahirkan.
 

5) Alat kelamin luar, umumnya dinamakan vulva,
terdiri atas labia mayora, labia minora dan klitoris.

Jika sel telur pada ovarium telah masak, akan
dilepaskan dari ovarium. Pelepasan telur dari ovarium
disebut ovulasi. Setelah ovulasi sel telur ditangkap
oleh infundibulum dan segera menuju ke saluran
fallopi, di saluran inilah terjadi pembuahan. Bila sel
telur telah dibuahi menjadi zigot dan zigot
berkembang menjadi embrio yang kemudian
menempel pada dinding rahim melalui plasenta dan
berkembang di dalam rahim.
Plasenta dan tali pusat merupakan penghubung
antara embrio dengan ibu, fungsinya untuk
menyalurkan makanan dan oksigen dari ibu ke embrio
dan menyalurkan zat sisa dari embrio ke darah ibu.
Di dalam rahim, embrio berada di dalam amnion.
Amnion adalah kantong yang berfungsi untuk
melindungi embrio dari benturan. Amnion berisi cairan
yang disebut cairan amnion atau air ketuban. Bila
bayi sudah berumur kira-kira 9 bulan dan siap
dilahirkan maka otot-otot pada rahim berkontraksi
secara teratur dan mendorong bayi keluar dari rahim
melalui vagina.


Terima Kasih Telah membaca Karya Tulis Saya .
.
Always love GITHA BELLA AMANDA.

Minggu, 21 September 2014

SISTEM REPRODUKSI PRIA


Organ-organ yang menyusun sistem reproduksi
pada pria terdiri atas:
a. Testis (buah zakar)
Jumlah 1 pasang, terdapat dalam kantong
pelindung yang disebut skrotum dan terletak di luar
dan di bawah rongga pelvis. Testis berfungsi menghasilkan hormon testosteron dan sel kelamin
jantan (spermatozoa). Hormon testosteron
berfungsi untuk menimbulkan tanda-tanda kelamin
sekunder pada pria, di antaranya: tumbuhnya kumis,
suara membesar, dada tumbuh bidang dan lain-lain.

b. Saluran reproduksi
Saluran reproduksi pada pria terdiri atas:
1) Epididimis, merupakan tempat pendewasaan
(pematangan) dan penyimpanan sperma.
Epididimis berupa saluran yang berkelok-kelok
yang terdapat di dalam skrotum.
2) Vas deferens (saluran sperma), merupakan
kelanjutan dari saluran epididimis, berfungsi
menyalurkan sperma ke uretra.
3) Uretra, kelanjutan dari vas deferens, berfungsi
untuk menyalurkan sperma keluar dan
merupakan saluran urine dari kandung kemih
menuju ke luar

c. Penis
Merupakan alat kelamin luar, berfungsi untuk alat
kopulasi, yaitu untuk memasukkan sperma ke dalam
saluran reproduksi pada wanita.


 d. Kelenjar yang terdapat pada pria
1) Vesika seminalis
Kelenjar ini menghasilkan cairan yang pekat
berwarna kuning, mengandung makanan yang
merupakan sumber energi untuk pergerakan
sperma.
2) Kelenjar prostat
Merupakan kelenjar penghasil semen terbesar,
bersifat encer dan berwarna putih, berisi makanan
untuk sperma.
3) Kelenjar bulbourethralis
Kelenjar ini terdapat di sepanjang uretra,
berfungsi mensekresi cairan lendir bening yang
menetralkan cairan urine yang bersifat asam yang
tertinggal pada uretra.

Sekian Dari Saya Terima Kasih.

Popular Posts

Logo

Logo